Sekali lagi prestasi bertaraf internasional diraih oleh 2 mahasiswi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas AKI. Tia Tenesya, mahasiswi semester 5, meraih penghargaan sebagai The Best Position Paper pada gelaran konferensi internasional yang diselenggarakan oleh International Model United Nation (IMUN) pada tanggal 21-22 Agusus 2021. Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara online ini, Tia mewakili suara dari Vietnam dengan komitenya, yaitu UN Women. Topik yang diangkat adalah Ensuring Gender Equality by Alleviating Discrimination Against Women. Konferensi Internasional yang dilaksanakan pada tanggal 21-22 Agustus 2021 secara online (via zoom) ini diikuti oleh delegasi dari 140 negara dan kemudian dibagi menjadi beberapa komite (WHO, UN Women, UNICEF, UNDP, UNEDP dan SOCHUM). Peserta konferensi IMUN, yang dikenal sebagai delegasi, ditempatkan di komite dan ditugaskan untuk mengangkat isu pada suatu negara. Tia harus bertarung dengan dan melawan beberapa peserta dari berbagai negara untuk menyuarakan aspirasi negara yang dia wakili. Puji Tuhan, Tia adalah satu-satunya yang mendapat penghargaan The Best Position Paper setelah menyisihkan peserta dari 140 negara lain.
Tak kalah membanggakan adalah prestasi mahasiswi Sastra Inggris lain yang ditorehkan oleh Hana Teresya Nisa, mahasiswa semester 7, yang mendapatkan penghargaan sebagai The Special Mention pada konferensi IMUN pada tanggal 28-29 Agustus 2021. Hana, dengan komitenya yaitu UNICEF, membahas topik Saving the children: Putting an end to child marriage and teenage pregnancy. The Special Mention adalah penghargaan sebagai delegasi terbaik kedua dalam menyampaikan aspirasi dari suatu negara, yang pada kesempatan kali ini Hana mewakili negara Latvia. Pada konferensi ini, peserta harus aktif menyampaikan speech, menjawab pertanyaan, menyampaikan pendapat, bernegosiasi, dan berdebat. Karena harus bersaing dengan peserta dari berbagai negara lain, maka peserta harus memiliki kemampuan seperti, research, paper writing, public speaking, negotiation, debating, serta communication skill. Dengan semua bekal yang telah diperoleh selama masa perkuliahan, maka akhirnya Hana dapat menyisihkan puluhan peserta yang berasal dari berbagai negara dengan perolehan penghargaan sebagai The Special Mention.
International Model United Nation (IMUN) atau yang lebih dikenal dengan simulasi sidang PBB adalah sebuah organisasi internasional yang dibentuk dengan tujuan untuk menyiapkan delegasi terbaik dunia dari seluruh negara yang diselenggarakan oleh United Nation (PBB) dan dipelopori UNDP (United Nation Development Program) dan Australian Embassy. Konferensi IMUN ini mendiskusikan prinsip-prinsip kemanusiaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa. Kegiatan ini adalah edukasi sekaligus kompetisi untuk mengeksplor kemampuan dalam debat internasional sekaligus konferensi global melalui diplomasi dan negosiasi. Melalui kegiatan ini, peserta diajarkan untuk dapat menganalisa, berkomunikasi di depan umum, menulis dan menyusun dokumen, serta memecahkan permasalahan mengenai isu yang berkembang di suatu negara. Selain itu, IMUN juga melibatkan peserta untuk berpikir kritis, kerja sama tim dan kepemimpinan.
Pencapaian prestasi internasional ini membuktikan bahwa proses pembelajaran di program studi Sastra Inggris ini terselenggara dengan baik dengan membekali mahasiswa dalam melakukan riset, menghasilan sebuah essay yang ditunjang dengan kompetensi public speaking dalam berkomunikasi, bernegosiasi dan berdebat yang mumpuni. Kemampuan dalam menguasai bahasa Inggris, ditambah keahlian soft skill dan hard skill akan selalu ditanamkan dan ditumbuhkembangkan dalam diri mahasiswa agar dapat berkompetisi tidak hanya di tingkat nasional, namun juga dapat bersaing di kancah internasional sebagi bekal di masa depan.