Analisis Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Lion Super Indo Semarang)

Authors

  • Hermawan Triono Universitas Dian Nuswantoro

Keywords:

Sistem Pengendalian Internal, Penjualan

Abstract

PT. Lion Super Indo Semarang adalah super market. Sehingga aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas rutin dalam suatu perusahaan yang akan berpengaruh kepada laba (profit) perusahaan tersebut. Penjualan merupakan salah satu sumber pendapatan yang besar bagi perusahaan. Dalam menjalankan aktivitas penjualan maka akan dapat ditemui adanya penyimpangan, penyelewengan, ketidak efektifan dan ketidak efisienan yang dalam hal ini akan merugikan perusahaan sehingga diperlukan adanya suatu penilaian mengenai sistem pengendalian internal pada perusahaan tersebut. Dilakukannya penilaian mengenai sistem pengendalian internal adalah untuk menjamin kelancaran aktivitas pada PT. Lion super Indo Semarang terutama aktivitas penjualan sehingga suatu masalah yang terjadi dapat diselesaikan dengan efektif, efisien, dan tepat waktu. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menilai sistem pengendalian internal pada PT. Lion Super Indo Semarang sehingga dapat digunakan sebagai tambahan bahan pertimbangan dalam memilih salah satu strategi yang paling efektif dan efisien bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan. Metode analisis yang dipilih dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah metode penelitian yang berusaha menyajikan, menyimpulkan dan menganalisis data dengan membandingkan teori dan praktiknya pada perusahaan yang bertujuan untuk menguji sejauh mana efektifitas sistem pengendalian internal pada PT. Lion Super Indo Semarang. Berdasarkan dari hasil penelitian ini mengenai evaluasi sistem pengendalian internal penjualan barang kelontong pada PT.Lion Super Indo Semarang dapat ditarik kesimpulan bahwa ketidakefisienan sistem penjualan snack kurang baik. Hal ini berdasarkan hasil analisis terhadap unsur-unsur pengendalian internal penjualan barang yang kurang cukup memadai meliputi struktur organisasi dimana terdapat kelemahan yaitu tidak adanya fungsi pemisahan antara fungsi pengiriman dan fungsi penagihan karena hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan pada Faktur Penjualan yang sudah jatuh tempo. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan belum diterapkan dengan baik karena setiap transaksi yang dilakukan masih ada yang belum diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang. Sedangkan praktik operasional yang sehat dan mutu karyawan yang diterapkan sudah sesuai dengan teori. Dengan demikian setiap unsur di atas tidak akan mempengaruhi penjualan barang kelontong karena kelemahan yang ada masih dapat di atasi dengan baik.

References

.

Downloads

Published

2019-03-31

How to Cite

Triono, H. (2019). Analisis Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Lion Super Indo Semarang). EBISTEK : Ekonomika, Bisnis Dan Teknologi, 2(1). Retrieved from https://unaki.ac.id/ejournal/index.php/ebistek/article/view/332