Connect us :

Phone : (024) 355-2555

Membangun Pertahanan Digital : Menghadapi Ancaman Ransomware di Era Siber

Pada Kamis, 3 Oktober 2024, Himpunan Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (HMF FTI) Universitas AKI menggelar acara penting bertajuk Kuliah Umum dan Workshop Cyber Security: Sharing Experience on Handling Ransomware. Acara yang diselenggarakan di aula utama kampus Universitas AKI, mendatangkan Bapak Ismail Abdurrahman Hakim, Founder dan CEO Cyberkarta, sebagai pembicara utama. Acara ini menjadi momentum berharga bagi para mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya keamanan siber, terutama menghadapi ancaman Ransomware yang kian marak.

Acara dimulai tepat pukul 08.00 WIB dengan kehadiran banyak peserta, mulai dari mahasiswa baru hingga mahasiswa tingkat akhir, serta sejumlah Dosen dari Fakultas Teknologi Informasi. Suasana hangat dan penuh antusiasme sudah terasa sejak awal acara. Dua pembawa acara, Priskila Dwi Nilam Sari dan Maulana Faris, membuka acara dengan penuh semangat, menciptakan atmosfer positif di tengah-tengah audiens yang sudah menanti pemaparan dari narasumber.

Sebelum memasuki sesi utama, Dekan Fakultas Teknologi Informasi, Bapak Dr. Harries Arizonia Ismail, M.M., M.Kom, memberikan sambutannya. Dalam pidatonya, beliau menegaskan pentingnya acara ini dalam memberikan pengetahuan praktis kepada mahasiswa terkait ancaman keamanan siber yang semakin berkembang pesat di era digital. Menurutnya, kuliah umum ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga kesempatan bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang menuntut pemahaman mendalam tentang teknologi dan keamanan digital.

Setelah sambutan dekan, riwayat hidup dan prestasi Bapak Ismail Abdurrahman Hakim dibacakan. Sebagai seorang tokoh yang sudah berpengalaman luas di bidang keamanan siber, Bapak Ismail tidak hanya dikenal sebagai pendiri Cyberkarta, tetapi juga sebagai pakar yang sering menangani insiden keamanan besar, termasuk serangan Ransomware. Dengan pengalamannya yang luas, ia mampu membawa topik yang rumit seperti keamanan siber menjadi lebih mudah dipahami oleh mahasiswa.

Dalam sesi kuliah umum, Bapak Ismail memulai dengan memperkenalkan konsep dasar Ransomware, yaitu sebuah jenis serangan siber di mana penyerang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk mengembalikan akses data tersebut. Ia menjelaskan bagaimana Ransomware telah berkembang pesat dan menjadi ancaman serius bagi berbagai sektor, baik perusahaan besar, instansi pemerintah, hingga individu. Menurutnya, tidak ada pihak yang kebal dari serangan Ransomware, termasuk dunia akademik. “Ransomware bukan hanya masalah perusahaan teknologi besar, ini adalah ancaman yang bisa menyerang siapa saja. Oleh karena itu, mahasiswa harus mulai belajar cara menghadapi dan mencegah serangan ini,” jelas Bapak Ismail.

Mahasiswa menyambut sesi ini dengan antusiasme tinggi. Selama sesi tanya jawab, banyak pertanyaan yang diajukan, baik oleh mahasiswa angkatan 2021 yang sudah memiliki pengalaman lebih tentang dunia teknologi informasi, maupun mahasiswa baru dari angkatan 2024. Beberapa pertanyaan berfokus pada bagaimana cara mendeteksi tanda-tanda serangan Ransomware, sementara yang lain bertanya tentang langkah-langkah konkret yang bisa diambil jika serangan tersebut sudah terjadi. Aktivitas interaktif ini menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas AKI memiliki kesadaran yang semakin tinggi tentang pentingnya keamanan siber.

Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Bapak Ismail adalah perlunya peningkatan kesadaran dan keterampilan teknis dalam menangani serangan siber. Menurutnya, mahasiswa yang ingin berkarir di bidang teknologi harus memiliki pemahaman mendalam tentang keamanan siber, termasuk bagaimana mengatasi Ransomware. “Serangan siber semakin canggih, dan kita harus siap. Mempelajari keamanan siber adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri kita dan orang lain dari ancaman tersebut,” tuturnya.

Tidak hanya kuliah umum, acara ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Memorandum of Agreement (MoA), dan Implementation Agreement (IA) antara Universitas ini juga AKI dan Cyberkarta. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak, terutama dalam pengembangan kurikulum dan kesempatan magang bagi mahasiswa Universitas AKI di bidang keamanan siber.

Setelah sesi kuliah umum berakhir pada pukul 11.00 WIB, acara dilanjutkan dengan istorahat dan makan, yang dihadiri oleh para peserta, Dosen, dan narasumber. Momen ini menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk lebih dekat dengan Bapak Ismail dan Dosen-Dosen mereka, membahas lebih jauh tentang topik yang telah dibawakan sebelumnya.

Tepat pukul 12.00 WIB, sesi workshop dimulai. Workshop ini lebih berfokus pada aspek praktis dalam penanganan Ransomware. Diikuti oleh sejumlah Dosen Fakultas Teknologi Informasi serta mahasiswa yang sudah mendaftar sebelumnya, workshop ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk langsung mempraktikkan bagaimana mendeteksi serangan Ransomware, menganalisis pola serangan, serta melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Melalui simulasi yang diberikan oleh Bapak Ismail, peserta diajak untuk mengatasi situasi nyata yang sering terjadi dalam dunia profesional.

Seiring dengan berjalannya workshop, beberapa mahasiswa memberikan testimoni mengenai pengalaman mereka selama acara berlangsung. Dina Hapsari, mahasiswa angkatan 2023, menyatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat baginya. “Ini adalah salah satu kuliah umum yang paling berguna yang pernah saya ikuti. Saya merasa mendapat banyak wawasan baru tentang Ransomware dan ancaman siber lainnya. Ini membuat saya sadar bahwa keamanan siber adalah hal yang sangat mendesak untuk dipelajari lebih lanjut,” ujarnya.

Steven Oscar, mahasiswa angkatan 2023, juga menyampaikan pandangannya. “Saya senang bisa berinteraksi langsung dengan narasumber yang sudah sangat berpengalaman. Penjelasannya mudah dimengerti, dan saya jadi lebih paham tentang bagaimana cara mencegah Ransomware di kehidupan sehari-hari. Saya harap akan ada lebih banyak acara seperti ini ke depannya.”

Benaya Richard, mahasiswa baru angkatan 2024, merasa sangat beruntung bisa mengikuti acara ini sejak awal masa perkuliahannya. “Sebagai mahasiswa baru, saya sangat antusias mengikuti acara ini. Meskipun saya belum terlalu paham semua materi, tapi saya mendapat pandangan yang jelas tentang pentingnya keamanan siber di dunia yang serba digital ini. Saya pasti akan belajar lebih banyak tentang topik ini.”

Acara Kuliah Umum dan Workshop Cyber Security ini tidak hanya berhasil memperluas wawasan peserta tentang ancaman Ransomware, tetapi juga menekankan betapa pentingnya meningkatkan kesadaran dan keterampilan di bidang keamanan siber, terutama bagi generasi muda yang akan memasuki dunia kerja digital. Dengan adanya kerjasama antara Universitas AKI dan Cyberkarta, diharapkan akan ada lebih banyak program edukasi dan pelatihan terkait keamanan siber yang dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.

Comments are closed.
error: Content is protected !!!