Kegiatan hari pertama mahasiswa baru Universitas AKI Semarang biasanya diisi dengan pidato dari key-note speaker lokal, tetapi kali ini mahasiswa baru Unaki angkatan 2015 dari berbagai fakultas (FIK, FE, FBS dan FPsi) mendapatkan bekal motivasi dari seorang pemuda bernama William Patterson warga South Carolina, Amerika Serikat.
Seminar yang juga dihadiri civitas akedemika Unaki dan tamu undangan itu berlangsung selama 2 jam. Meskipun materi disampaikan dalam bahasa Inggris, namun acara berlangsung secara intens karena interaksi antara pembicara (seorang teenager) dan audiens difasilitasi oleh seorang interpreter yang juga berasal dari kalangan mahasiswa. Dengan demikian pesan dari pembicara dapat nyambung dengan para pendengarnya yang sebaya umurnya. Mahasiswa tampak tertarik mengikuti jalannya seminar; terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kepada pembicara cukup menarik bahkan tak terduga. Untuk menguji apakah mahasiswa memahami isi materi pembicaraan, sang pembicara William Patterson merasa perlu memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada mahasiswa dengan iming-iming hadiah menarik bagi mahasiswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan baik.
Seminar yang bertemakan “Stepping out and Trying New Things” (melangkah keluar, dan mencoba hal-hal yang baru) sesungguhnya merupakan pengalaman pribadi pembicara dari masa kecilnya hatta dia keluar dari Amerika, menuju Viji, Australia kemudian ke Indonesia. Menurut William, pada dasarnya manusia merasa nyaman dan aman untuk terus berada pada comfort zonenya. Itulah sebabnya manusia enggan keluar dari zona nyaman karena merasa takut menghadapi tantangan-tantangan baru yang tentuakan tidak menyamankan dirinya. Namun demikian, manusia harus memaksa dirinya (atau bahkan kalau perlu dipaksa) untuk keluar dari comfort zonenya agar potensi dirinya tergali.
Seorang mahasiswa yang semula nyaman sebagai siswa SLTA tiba-tiba harus keluar dari zona nyamannya untuk menghadapi banyak hal baru di perguruan tinggi. Mereka harus belajar mata kuliah baru, bertemu dosen-dosen baru dan teman-teman serta suasana yang semuanya serba baru. Mereka hendaknya berani keluar dari the big box yang selama ini mengungkungnya untuk belajar hal-hal baru di luar. Keadaan berada di outside the boxsesungguhnya merupakan pembelajaran yang mestinya dianggap sebagai ‘kunci’ bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri di kehidupan-kehidupan selanjutnya.
Sesi tanya jawab seminar pada tanggal 18 agustus 2015 ituditutup dengan sebuah PR (pekerjaan rumah) bagi mahasiswa yang jawabannya bisa diberikan setiap saat dalam hidup dan kehidupan mahasiswa; pertanyaan itu adalah: What are the key things for you here, that you can do to step out, and try new things?(=Apakah kunci yang anda miliki sekarang untuk bisa melangkah keluar, dan mencoba hal-hal yang baru?)